The party’s begin! Next chapter: second confrontation with Bruno cs!
DSC 2: Bab 3. Menyalahi Kodrat
Bab 3 #DeadSmokersClub 2. Rudy dan Erick bertengkar! Bab selanjutnya: bertemu kembali dengan siswi-siswi cantik Holy Anna!
[RESENSI] KISAH LUNETTA SI ANAK NAKAL
Resensi Beautiful Liar karya Dyah Rinni yang saya muat di A Dham Good Book. Recommended!
Beautiful Liar – Dyah Rinni (GagasMedia, 2014)
Lunetta tidak suka sewaktu harus tinggal bersama ibunya. Apalagi sampai harus sekolah di Olympia High. Dia lebih suka tingga bersama ayahnya, meski itu artinya mereka harus sering berpindah-pindah tempat sebab ayahnya adalah seorang penipu ulung. Tinggal bersama ibu dan ayah tirinya bak tinggal di sangkar emas bagi Lulu—panggilan Lunetta. Dia tidak lagi sebebas dulu.
Marah, Lulu pun mencoba memberontak, supaya bisa dikembalikan kepada sang ayah. Dia mulai berulah di sekolah barunya itu. Untung bagi Lulu, Olympia High adalah sekolah megah, mewah, dan isinya anak-anak orang kaya semua. Lulu—yang memiliki darah seorang penipu—bak kancil di ladang mentimun. Dia pun menunjukkan kemampuannya, menipu sana-sini demi keuntungannya sendiri.
Namun, langkahnya itu tidak mudah sebab ada Miss Nadine, guru yang memiliki intuisi tajam sehingga selalu bisa menggagalkan rencana Lulu. Tak hanya itu, Lulu pun diadang “badai” besar begitu bertemu Badai, murid badung yang tidak pernah memercayai Lulu…
View original post 421 more words
DSC 2: Bab 2. The Sniper
Bab duanya nih! Enjoy! Bab selanjutnya: rapat perdana DSC yang diikuti Adrian
DSC 2: Bab 1. Dead Smokers Club
Ini dia bab pertamanya! Terbit tiap weekend! Selanjutnya di bab 2: pelantikan Adrian menjadi anggota! Keep reading!
***
Pancaran sinar mentari pagi menyusup di antara rekahan tirai kamar asrama, jatuh ke wajah Adrian dan mengusik tidurnya. Adrian akhirnya terbangun. Tidurnya kurang nyenyak akibat mimpi buruk dan flu.
Punggung, dada, lengan, serta keningnya dibanjiri keringat. Saluran pernapasannya pun ikut tersumbat. Dia mengambil secarik tisu tepat ketika pintu kamar mandi terbuka. Dennis keluar berhiaskan handuk di bahunya.
“Hei, Sob. Baru bangun?” sapa Dennis, riang.
“Ya. Dan, sekarang aku kena selesma,” keluh Adrian, membuang ingus ke tisu.
“Oh ya? Hehehe,” Dennis terkekeh, mengambil seragam dari lemarinya.
“Nis, kemarin kamu bilang DSC itu organisasi di bidang jasa. Jasa apa?”
“Hmm… kayaknya lebih baik gue jelasin nanti aja deh, pas makan malam,” jawab Dennis, “Dan, omong-omong sorry, ya. Gara-gara kami, lo malah kena flu. Hehehe.”
“Serta hukuman dari Pak Kevin. Makasih banyak,” imbuh Adrian, sarkastis.
“Ya, sama-sama,” kekeh Dennis. “Oke, gue ke kantin duluan, ya? Gue tunggu lo…
View original post 3,017 more words